REVIEW LANDASAN FILSAFAT TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Pokok bahasan yang dibicarakan pada
pertemuan kedua ini adalah Landasan Filsafat Teknologi Pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
seperti yang diamanatkan pada pembukaan undang-undang dasar 45. Pendidikan
telah ada sejak dahulu jauh sebelum kita dilahirkan, dengan cara dan konsep
yang sesuai dengan zamannya. Pendidikan dari zaman ke zaman terus mengalami
perkembangan, cikal-bakal pendidikan yang diwariskan dari para pendahulu terus
di kembangkan hingga masa sekarang.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampillaman yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Teknologi pendidikan adalah suatu cara mengajar yang
menggunakan alat-alat teknik modern yang sebenarnya bukan untuk keperluan
pendidikan tapi dapat dimanfaatkan dalam pendidikan.Yang merupakan inti
teknologi pendidikan adalah progamnya yang harus disusun menurut
prinsip-prinsip tertentu.
Filsafat adalah studi
tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan
dijabarkan dalam konsep mendasar. Sedangkan yang dimaksud dengan
Profesionalisme guru disini adalah kemampuan guru untuk melakukan tugas
pokoknya sebagai pendidik/pengajar meliputi kemampuan merencanakan, melakukan,
dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Pada prinsipnya setiap guru harus
disupervisi secara periodik dalam melaksanakan tugasnya. Jika jumlah guru cukup
banyak, maka kepala sekolah dapat meminta bantuan wakilnya atau guru senior
untuk melakukan supervisi. Keberhasilan kepala sekolah sebagai supervisor
antara lain dapat ditunjukkan oleh meningkatnya kinerja guru yang ditandai
dengan kesadaran dan keterampilan melaksanakan tugas secara bertanggung jawab.
Landasan Filsafat Teknologi Pendidikan adalah landasan yang bersumber
dalam filsafat pendidikan yang menyangkut keyakinan terhadap hakekat manusia,
keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan dan tentang kehidupan yang
lebih baik dijalankan. Dan landasan ini juga melihat teknologi dari kebenaran
logika/akal. Landasan filosofis dibagi menjadi 3 yaitu : Ontologi (apa)
merupakan asas dalam menetapkan ruang lingkup wujud yang menjadi objek
penelaahan, serta penafsiran tentang hakikat realitas dari objek tersebut. Ada
3 ruang lingkup wujud objek penelaahan (ontology) teknologi pendidikan yaitu :
• Adanya berbagai macam sumber untuk
belajar termasuk orang (penulis buku, prosedur media dll), pesan (yang tertulis
dalam buku atau tersaji lewat media), media (buku, program televisi, radio
dll), alat (jaringan televisi, radio, dll) cara-cara tertentu dalam mengolah/
menyajikan pesan serta lingkungan dimana proses pendidikan itu berlangsung.
• Perlunya sumber-sumber tersebut
dikembangkan, baik secara konseptual maupun faktual.
• Perlu dikelolanya kegiatan
pengembangan, maupun sumber-sumber untuk belajar itu agar dapat digunakan
seoptimal mungkin guna keperluan belajar.
Epistimologi
(bagaimana) yaitu merupakan asas mengenai cara bagaimana materi pengetahuan
diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh pengetahuan. Ada 3 isi dari landasan
epistimologi teknologi pendidikan yaitu :
• Keseluruhan masalah belajar dan
upaya pemecahannya ditelaah secara simultan. Semua situasi yang ada
diperhatikan dan dikaji saling kaitannya dan bukannya dikaji secara
terpisah-pisah.
• Unsur-unsur yang berkepentingan
diintegrasikan dalam suatu proses kompleks secara sistematik yaitu dirancang,
dikembangkan, dinilai dan dikelola sebagai suatu kesatuan, dan ditujukan untuk
memecahkan masalah.
• Penggabungan ke dalam proses yang
kompleks dan perhatian atas gejala secara menyeluruh, harus mengandung daya
lipat atau sinergisme, berbeda dengan hal dimana masing-masing fungsi berjalan
sendiri-sendiri.
Aksiologi (untuk
apa) yaitu merupakan asas dalam menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh
dan disusun dalam tubuh pengetahuan tersebut.
Landasan pembenaran atau landasan aksiologis teknologi pendidikan perlu dipikirkan dan dibahas terus menerus karena adanya kebutuhan riil yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
Landasan pembenaran atau landasan aksiologis teknologi pendidikan perlu dipikirkan dan dibahas terus menerus karena adanya kebutuhan riil yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
Tekad mengadakan
perluasan dan pemerataan kesempatan belajar.
§
Keharusan meningkatkan mutu pendidikan berupa, antara lain:
§
Penyempurnaan kurikulum, penyediaan berbagai sarana pendidikan, dan
§
Peningkatan kemampuan tenaga pengajar lewat berbagai bentuk pendidikan serta
latihan.
Penyempurnaan
sistem pendidikan dengan penelitian dan pengembangan sesuai dengan tantangan
zaman dan kebutuhan pembangunan.
§ Peningkatan partisipasi masyarakat dengan pengembangan
dan pemanfaatan berbagai wadah dan sumber pendidikan.
Tokoh-tokoh dalam Pengembangan Teknologi Pendidikan
Tokoh yang berasal dari Indonesia dan
terkenal dengan julukan Bapak Teknologi Pendidikan adalah Bapak Yusufhadi
Miarso, beliau merupakan aset berharga yang dimiliki Indonesia. Beliau
mengamdikan dirinya untuk perkembangan dunia teknologi pendidikan.
Edward
L. Thorndike (1874-1949). Dalam hal ini beliau menghasilkan sejumlah “hukum”
belajar, diantaranya low of effect. Menurut hukum ini belajar akan lebih
berhasil bila respon murid terhadap suatu stimulus segera disertai rasa senang
atau rasa puas merupakan pujian atau hadiah, yang disebut reiforcemend.
Reiforcemend ini, memperkuat antara Stimulasi dan Response.
Sidney
L Pressey, menyusun program yang terdiri atas serentetan tugas-tugas yang
disebutnya software dan disamping itu suatu alat yakni teaching machine sebagai
hardware.
Norman
C. crowder mengadakan variasi dalam pelajaran programa untuk memperhatikan
perbedaan individual dengan mengembangkan branching program, program bercabang.
Ivan
Pavlov (1849 – 1936), mengadakan percobaan dengan anjing untuk mempelajari
proses belajar secara ilmiah. Proses belajar yang diselidikinya adalah
"conditioning". Anjing yang mula-mula mengeluarkan air liur, bila
disodorkan makanan, dan akan keluar air liurnya bila misalnya dibunyikan
lonceng, yang semula disodorkan bersamaan dengan makanan dan kemudian
ditiadakan.
B.F.
Skinner, Di antara ilmuan dalam bidang proses belajar yang paling berpengaruh
terhadap perkembangan teknologi pendidikan ialah Skinner, Ia banyak melakukan
eksperimen dengan binatang diantaranya yang paling terkenal dengan burung
merpati untuk mempelajari cara mengubah kelakuan binatang itu. Ia memberikan
stimulus tertentu dan segera memperkuat atau "mereinforce" respon
yang diinginkan dengan memberi makanan sampai bentuk kelakuan itu mantap.
Kemudian "reinforcement" itu berangsur-angsur dapat dikurangi
untuk mempertahankan bentuk kelakuan yang telah dipelajari itu agar jangan
lenyap atau di lupakan.
DASAR
PEMIKIRAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan adalah mengubah anak, yaitu caranya
berpikir merasa, berbuat, jadi mengubah kelakuannya. Kurikulum disusun untuk
mendorong anak berkembang kearah tujuan itu. Sudah selayaknya pendidik maupun
anak didik harus tahu apa yang harus dicapai. Adanya tujuan yang jelas
sekaligus memberikan ukuran tentang keberhasilan pelajaran. Bila tujuan tidak
dapat tercapai maka ada kekurangan dalam proses belajar-mengajar itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar