Selasa, 28 Mei 2013

MID SEMESTER FILSAFAT ILMU


MID SEMESTER FILSAFAT ILMU
OLEH:
HERLY NAPRITILOVA (06122503013)
PRODI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN FKIP UNSRI 2012

1.     Ontologi dalam lapisan ilmu
a.     Bagaimankah letak ontologi dalam perkembangan ilmu dan pembentukan warga negara yang baik dan beretika?
Penyelesaian:
Ontologi atau teori tentang wujud hakikat yang ada adalah bidang pokok filsafat yang mempersoalkan hakikat keberadaan segala sesuatu yang ada menurut tata hubungan sistematis berdasarkan hukum sebab akibat yaitu ada manusia, ada alam, dan ada kausa prima dalam suatu hubungan yang menyeluruh, teratur, dan tertib dalam keharmonisan (Suparlan Suhartono, 2007).
Dalam ilmu pengetahuan sosial ontologi terutama berkaitan dengan sifat interaksi sosial. Ontologi dalam filsafat ilmu adalah studi pengkajian mengenai sifat dasar ilmu yang artinya sifat dasar itu membentuk arti, struktur, dan prinsip ilmu. ilmu itu memiliki struktur seperti bangunan yang tersusun atas batu bata dan ontologi menempati posisi yang paling dasar. Dengan kata lain ontologi menempati posisi landasan terdasar dari pondasi ilmu dimana di situlah terletak ”Undang-undang dasarnya” dunia ilmu. Fenomena ilmu dapat dianalogikan sebagai sebuah fenomena gunung es di tengah lautan, dimana yang nampak oleh mata kita adalah kerucutnya saja yang tidak begitu besar, namun jika kita selami lebih mendasar akan tampak fenomena lain yang luar biasa dimana ternyata kerucut yang tampak tersebut merupakan puncak dari sebuah gunung yang dasarnya jauh berasal dari dalam lautan.Ternyata sains atau ilmu tidak sesederhana yang kita bayangkan. Sebagai pengguna kita hanya memandang bahwa ilmu  hanya berkutat pada pembahasan berbagai teori, riset, eksperimen, atau rekayasa berbagai macam teknologi. Ilmu ternyata merupakan sebuah dunia yang  memiliki karakter dasar, prinsip, dan struktur yang kesemuanya itu menentukan arah dan tujuan dari pemanfaatan ilmu.
Letak ontologi dalam perkembangan ilmu dan pembentukan warga negara yang baik dan beretika yaitu dengan mempelajari ontologi kita mengetahui hakikat dari ilmu sehingga perkembangan ilmu sejalan dengan pembentukan warga negara yang baik dan bermoral. Ontologi merupakan cikal bakal pembentukan sebuah peradaban. Artinya baik buruknya suatu peradaban ditentukan oleh ontologi tersebut. Dengan ontologi interaksi sosial masyarakat dapat tercipta dengan baik, karena ontologi membahas hubungan yang teratur, tertib dan menyeluruh dalam keharmonisan. Dengan kata lain ontologi membantu terciptanya hubungan interaksi sosial yang baik dan harmonis sehingga tidak adanya pengambilan hak-hak orang lain, disaat seseorang tidak mengambil hak-hak orang lain maka bisa dikatakan bahwasannya orang tersebut beretika. untuk membentuk warga negara yang baik dan bermoral, maka diperlukan Undang-undang (aturan). Indonesia memiliki Pancasila,pancasila berisikan hakikat sesuatu, pancasila merupakan falsafah Negara yang menjadi acuan dalam setiap kebijakan yang akan diambil pemerintah.

b.     Bagaimana kedudukan epistimologi dalam filsafat ilmu? Dan bagaimana hubungan moral, seni, serta berikan contoh.
Penyelesaian:
Epistemologi ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya (validitasnya) pengetahuan. Dengan bahasa sederhana, epistemologi merupakan cara mendapatkan pengetahuan dengan benar. Ilmu, moral dan seni merupakan hal yang saling terkait. Sejatinya kemajuan ilmu seseorang sejalan dengan perkembangan moralnya. Karena ilmu berorientasi pada kebenaran, maka semakin berilmu seseorang ia akan semakin bermoral, mengedepakan penalaran dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Dengan ilmu seseorang bisa berseni dengan lebih baik lagi, karena seni bisa dipelajari dan diperdalam agar lebih baik lagi. 

2.     Ilmu berkembang dengan teori dan cara berfikir kritis dalam mencari suatu kebenaran dengan menggunakan sarananya, pertanyaannya:
a.     Bagaiman konsep kebenaran menurut rasionalisme, Empirisme, teori koherensi, dan teori korespondensi? Berikan contoh sehingga jelas jawaban saudara dala kehidupan sehari-hari.
Penyelesaian:
·      Rasionalisme: Rasionalisme adalah suatu pemikiran yang mengukur segalanya secara akal sehat dan dapat diterima dengan logika namun terikat dengan hukum alam, sehingga segala sesuatunya harus sesuai dengan hukum alam yang telah ada. Artinya rasionalisme menggap suatu itu benar jika sesuai dengan akal sehat. Contoh: Andi tidak tidur semalaman karena menonton televisi, pagi hari Andi terlihat mengantuk. Maka secara rasional benar bahwa andi mengantuk.
·      Emperisme, menitik beratkan pada pengalaman. Menurut Bacon tugas yang sebenarnya dari pengetahuan adalah  mengusahakan penemuan-penemuan yang dapat meningkatkan  kehidupan yang lebih baik. Dimana penemuan-penemuan itu di dasarkan atau diperlukan wawasan seseorang di mulai dari bekerja menurut suatu metode yang benar, orang bersikap pasif terhadap bahan-bahan yang di sajikan alam dimana kita menghindari prasangka-prasangka terlebih dahulu. Contoh seorang cheff (juru masak) mampu menghasilkan masakan yang lezat didasarkan pada pengalamannya dalam mengolah masakan.
·      Koherensi/Konsistensi (The Consistence/Coherence Theory of Truth) memandang bahwa kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan-pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu diketahui, diterima dan diakui sebagai benar. Contoh: kakak lebih tua daripada adik.
·      Korespondensi (The Correspondence Theory of Thruth) memandang bahwa kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan tentang sesuatu dengan kenyataan sesuatu itu sendiri. Contoh: ibu kota provinsi Sumatera Selatan adalah Palembang.

b.     Bagaiman perkembangan ilmu mulai adanya zaman batu sampai saat ini? Jelaskan dengan contoh.
Penyelesaian
Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa  ingin tahu tentang benda-benda disekitarnya, seperti bulan, bintang, dan matahari. Bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri. ilmu terus berkembang seiring dengan keingin tahuan manusia di berbagai masa. Perkemabangan ilmu sejalan dengan berkembangnya zaman karena ilmu merupakan hasil dari manusia yang berfikir.
A. Zaman Pra-Yunani Kuno
Pada zaman ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase.
1.     Zaman batu tua yang berlangsung 4 juta tahun SM sampai 20.000/10.000 tahun SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal bercocock tanam dan berternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif.
2.     Zaman Batu Muda yang berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2000 SM atau abad 100 sampai 20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan–kemampuan yang sangat signifikan. Kemampuan  itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan menghitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, dan hukum.
3.     Zaman Logam. Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM  sampai abad 6 SM. Pada zaman ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang.

B. Zaman Yunani Kuno
Zaman ini berlangsung dari abad 6 M sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap ‘’aninquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)’’, dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap  ‘’receptve attitude mind (sikap menerima segitu saja)’’. Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (zaman Hellenisme) di bawah pimpinan Iskandar Agung(356-323 SM) dari Macedonia, yang merupakan salah seorang murid Aristoteles.
Beberapa tokoh yang terkenal pada masa itu:
a.     Thales (624-545 SM) dari Melitas, adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar segala materi adalag air. Pada  masanya, ia menjadi filusuf yang mempertanyakan isi dasar alam.
b.     Pythagoras (582 SM–496 SM) adalah seorang filusuf yang juga seorang ahli ukur namun lebih dikenal dengan penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. Beliau juga di kenal sebagai ‘’ Bapak Bilangan’’, dan salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah ‘’Teorema Pythagoras‘’. Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda, dan menemukan antara nada dengan panjang dawai.
c.      Socrates (470 SM -399 SM) adalah filsuf dari Athena. Dalam sejarah umat manusia, Socrates merupan contoh istemewa selaku filsuf yang jujur dan berani. Socrates menciptakan metode ilmu kebidanan yang dikenal dengan ‘’Maicutika Telenhe ‘’, yaitu suatu metode dialektiva untuk  melahirkan kebenaran.
d.     Democritus, dikenal sebagai ‘’bapak atom’’ pertama yang memperkenalkan konsep atom, bahwa alam semesta ini sesungguhnya terdiri atas atom-atom. Atom adalah materi terkecil yang tidak dapat di bagi-bagi lagi.
e.     Plato (427 SM- 347SM), ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles, filsuf yang pertamakali membangkitkan persoalan being (hal ada) dan mempertentangkan dengan becoming( hal menjadi).
f.       Aristoteles (384 SM- 322 SM) adalah seorang filsuf yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander. Ia memberikan kontribusidi bidang metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu kedokteran dan ilmu alam. Dibidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies biologi secara sisitematis.
Selain di Yunani, astronom dan ahli matematika juga berkembang di india. Aryabatha (476 M) melahirkan hitungan desimal sederhana. Di bidang astronomi ia juga memperkenalkan sejumlah fungsi trigonometri (termasuk sinus, versine, kosinus, dan invers), table trigonometri, teknik-teknik dan algoritma dari aljabar. 

C. Zaman Pertengahan
Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M, maka tampillah para theology di lapangan ilmu pengetahuan. Segala aktifitas keilmuan harus berdasarkan atau mendukung agama. Dengan kata lain aktifitas ilmiah terkait erat dengan aktifitas keagamaan.
Ketika bangsa eropa mengalami kegelapan, kebangkitan justru milik islam. Hal ini dimulai dari lahirnya nabi Muhammad SAW pada abad ke 6M. Perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke – 7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini islam mendapat masa keemasannya (golden age).
Selain itu, pada abad ini terjadi abad perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan timur, seperti, ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep kode etik luhur mengatur akal sehat).
Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang di pengaruhi oleh budaya islam. Dengan berkembanganya pengaruh  islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang berperan dalam perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut :
1.  Al Farabi (870 M -950 M). Adalah seorang komentator filsafat  Yunani yang sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al- farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, kitab Al-musiqa. Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah (kota atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman dengan hukum ilahian Islam.
2.  Al-Khawarizmi (780 M – 850 M), hasil pemikiran berdampak besar pada matematika, yang terangkum dalam buku pertamanyanya, Al-jabar, selain itu karyanya adalah Al-kitab Al- mukhtasar  fi hisab Al-jabr  wa’al – muqalaba (buku rangkuman untuk kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat Al-ard (Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di Strassberg, Jerman.
3.  Al – Kindi (801 M – 873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri , astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorology, dan politik.
4.  Al-Ghazali (1058 M – 111 M) adalah seorang filsuf dan theolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab Al – munqidih min adh – dalal, Al – risalah  al – quadsiyyah, dan mizan al – Amal.
5.  Ibnu sina ( 980 M – 1037 M ). Ia di kenal sebagai A Vicenna di dunia barat.  Ia adalah seorang  filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah bapak pengobatan modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan karya – karyanya di bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad – abad.
6.  Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M), yang bahasa latin di sebut dengan Averroes, dan dia adalah filsuf dari spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume.
7.  Ibnu Khaldun (1332 M – 1406 M), adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi,  sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah ( pendahuluan ).
8.  Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert ( 721 M – 815 M ), dia adalah seorang tokoh islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
9.  Al – razi ( 856 M – 925 M ), yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter  klinis ynag terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan suatu penelitian  Al-kimi atau lebih dikenal dengan sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran yang berjudul Contenens.
D. Zaman Renaissance
Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M  sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran – ajaran agama.
Tokoh – tokoh ilmuwan yang berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut:
1.  Nicolaus Capernicus (1473M – 1543M), adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata Surya berpusat di matahari).
2.  Galileo Galilei (1564M – 1642M), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran  besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop ( dengan 32 x pembesaran ) dan berbagai observasi astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata surya seperti yang kita kenal sekarang.
3.  Tycho Brahe (1546M – 1601M), adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai astronom/astrolog  dan alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat paling menonjol di zaman pra –teleskop. Akurasi pengamatannya  pada posisi bintang dan planet tak tertandingi pada masa itu.
4.  Johannes Kepler (1571M – 1630M), adalah astronom jerman,  Matematikawan dan astrolog. Ia paling di kenal melalui hukum gerakan planetnya. Kepler juga ahli optic dan astronomi. Penjelasannya tentang pembiasan  cahaya tertuang dalam buku  ‘’supplement to witelo , expounding the optical part of astronomy’’. Ia orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
5.  Fancies Bacon (1561M – 1626M), adalah seorang filsuf,  negarawan dan penulis Inggris. Karya – karyanya antar lain membangun dan mempopulerkan motodologi induksi untuk penelitian ilmiah, sering kali disebut metode Baconian.
6.  Andreas Vesalius (114bM – 1564M), adalah ahli anatomi. Ia memperkenalkan tentang anatomi tubuh manusia. Ia juga menulis sebuak teks mengenai tumbuhan obat
E. Zaman modern
Zaman ini sudah dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu pengetahuan.
Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan JJ. Thompson. Keterangan lebih lengkap sebagai berikut :
1.     Isaac Newton ( 1643  M – 1727 ), adalah seorang fisikawan , matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia di katakana sebagai ‘’Bapak ilmu fisika klasik’’. Karyanya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad ini.
2.     Rene Descartes (1596 M – 1650 M), ia di kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah seorang filsuf  dan matematikawan Perancis. Descartes kadang di panggil ‘’Penemu filsafat Modern’’  dan ‘’Bapak matematika modern’’. Pemikirannya yang menggunakan revolusi adalah ‘’semuanya tida ada yang pasti , kecuali kenyataan bahwa seseorang berfikir’’.
3.     Charles Robert Darwin (1809 M – 1882 M) adalah seorang naturalis yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common Descent) dengan mengajukan seleksi alam  sebagai mekanismenya. Teorinya yang paling menggemparkan adalah ‘’ Nenenk Moyang Manusia Adalah Kera ‘’.
4.     Joseph John Thompson (1856 M – 1940 M) adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya yang membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan  sinar molekul yang berbeda dengan  menggunakan sinar positif.
F. Zaman Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20M dan sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di zaman ini. Bidang fisika menjadi tiitk perkembangan ilmu pada masa ini. Hal ini di sebabakan karena fisika di pandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur–unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
Tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Albert Enstein (1879 M – 1955 M), dia adalah ilmuan Fisika. Dia mengemukakan teori relativitas. Semenjak tahun 1905 M sampai 1917 M, saat ia menerbitkan tulisan revolusionernya tentang teori Relativitas, pandangan umat manusia tentang dunia dan alam semesta pun berubah selamanya, tahap terakhir dari zaman modern telah lahir, dan cakrawala pun bergeser.

3.     Dalam Filsafat ilmu, terdapat cabang-cabang ontologi, epistimologi, dan aksiologi
a.     Apa yang terkandung didalam epistimologi, aksiologi dan ontologi?
Penyelesaian:
Filsafat ilmu merupakan “science of science” sehingga kedudukannya berada di atas ilmu yang lain.  Karena pengetahuan ilmiah merupakan ilmu yang berada pada posisi paling tinggi, maka lahirlah filsafat ilmu sebagai penerusan pengembangan Filsafat Pengetahuan. Filsafat Ilmu sebagai cabang filsafat yang menempatkan objek sasarannya: ilmu (pengetahuan) dan masing-masing cabang melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya sendiri-sendiri.
Filsafat Ilmu memiliki tiga tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
1.    Ontologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang wujud hakikat yang ada. Bidang pokok filsafat yang mempersoalkan hakikat keberadaan segala sesuatu yang ada menurut tata hubungan sistematis berdasarkan hukum sebab akibat yaitu ada manusia, ada alam, dan ada kausa prima dalam suatu hubungan yang menyeluruh, teratur, dantertib dalam keharmonisan (Suparlan Suhartono, 2007).
Dalam ilmu pengetahuan sosial ontologi terutama berkaitan dengan sifat interaksi sosial. Menurut  Stephen Litle John, ontologi adalah mengerjakan terjadinya pengetahuan dari sebuah gagasan kita tentang realitas. Bagi ilmu sosial ontologi memiliki keluasan eksistensi kemanusiaan.
2.    Epistemologi ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya (validitasnya) pengetahuan (kebenaran dan kepalsuan). Pada dasarnya epistimologi adalah cara bagaimana pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh  dalam prosesnya menggunakan metode ilmiah. Medode adalah tata cara dari suatu kegiatan berdasarkan perencanaan yang matang & mapan, sistematis & logis. Dengan bahasa sederhana, epistemologi merupakan cara mendapatkan pengetahuan dengan benar.
3.    Aksiologi Aksiologis: adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan nilai seperti etika, estetika, atau agama. Litle John menyebutkan bahwa aksiologis, merupakan bidang kajian filosofis yang membahas value (nilai-nilai).
Filsafat Ilmu adalah refleksi filsafati yang tidak pernah mengenal titik henti dalam menjelajahi kawasan ilmiah untuk mencapai kebenaran atau kenyataan, sesuatu yang memang tidak pernah akan habis dipikirkan, dan tidak pernah akan selesai diterangkan. Oleh sebab itulah filsafat ilmu merupakan “science of science”  yang artinya ilmu tentang ilmu pengetahuan yang menjadikan wawasan kita semakin luas, bahwasannya filsafat, ilmu pengetahuan, dan budaya merupakan tri tunggal yang keberadaan serta perkembangannya akan selalu saling mempengaruhi.

b.     Ada tiga fungsi ilmu, yaitu fungsi eksplanatif, prediktif, dan kontrol. Jelaskan tiga fungsi itu dengan contoh dalam bidang pendidikan?
Penyelesaian:
Fungsi eksplanatif ilmu dalam bidang pendidikan yaitu, ilmu berfungsi sebagai sarana seseorang untuk mengekplorasi kemampuan yang dimilikinya sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Contoh dalam bidang pendidikan yaitu guru yang menguasai teknologi komputer mengekpos kemampuan yang dimilikinya sehingga menghasilkan bahan ajar yang mudah dipahami oleh siswa.
Fungsi eksplanatif yang dilakukan oleh seseorang untuk mengekspos kemampuan guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat pada bidang pendidikan.
Fungsi prediktif ilmu dalam bidang pendidikan berkaitan dengan cara seseorang menggunakan pola pikirnya untuk memprediksikan sebab akibat dari sesuatu yang dilakukan.
Contoh dalam bidang pendidikan guru dapat memprediksi dengan  menggunakan bahan ajar yang mudah dipahami siswa, secara tidak langsung pemahaman siswa akan lebih cepat bertambah.
Fungsi kontrol ilmu dalam bidang pendidikan adalah mengawasi, memantau atau mengontrol suatu kejadian.
Contoh dalam bidang pendidikan: dengan menggunakan bahan ajar yang telah dibuat oleh guru tersebut, pengetahuan yang dimiliki siswa dapat dikontrol sehingga terdapat keseragaman pengetahuan yang mereka peroleh berdasarkan bahan ajar.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar