|
A.
Judul
Penelitian
HUBUNGAN PENGUNAAN (DISESUAIKAN DENGAN METODE YANG DIGUNAKAN) DENGAN
HASIL
BELAJAR (MATA PELAJARAN/MATA KULIAH) DI (TEMPAT YANG AKAN DITELITI)
B.
Pendahuluan
1.
Latar
Belakang Masalah
Berdasarkan hasil wawancara, angket terbuka dan data nilai
(UNGKAPKAN FAKTA YANG SEBENARNYA DENGAN ANGKA) kurang memahami materi pokok bahasan (disesuaikan dengan pokok bahasan penelitian).
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
a. Adakah
hubungan antara pengunaan (DISESUAIKAN DENGAN METODE YANG DIGUNAKAN) dengan hasil belajar (MATA PELAJARAN/MATA KULIAH) di (TEMPAT YANG AKAN DITELITI)
3.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
a.
Mengetahui hubungan antara
pengunaan bahan ajar kimia yang bervariasi dengan hasil belajar (subjek yang akan diteliti dan tempat penelitian).
4.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini
diharapkan memiliki manfaat antara lain:
a. Secara teoristis, penelitian ini akan menguji ada tidaknya
hubungan antara pengunaan (DISESUAIKAN DENGAN METODE YANG DIGUNAKAN) dengan hasil belajar (MATA PELAJARAN/MATA KULIAH) di (TEMPAT YANG AKAN DITELITI)
b.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi antara lain :
1.
Peserta didik
supaya menjadi masukan yang berguna bagi dirinya untuk kemudian dapat diambil
manfaat dan diamalkan dalam kegiatan belajar mengajar.
2.
Guru supaya
menjadi koreksi terhadap kinerjanya selama ini, apakah sudah sesuai dengan yang
diharapkan ataukah masih ada yang mesti diadakan perubahan,baik dari strategi
maupun metode.
3.
Orang tua/wali
supaya membantu mendorong/memotifasi anaknya demi tercapainya cita-cita.
4.
Masyarakat
supaya mengetahui betapa pentingnya pendidikan dan betapa besarnya pengaruh sumber bahan ajar yang bervariasi terhadap
keberhasilan pendidikan anak didik.
C. Kajian Pustaka
1.
Deskripsi Teori
Bahan ajar adalah
sesuatu yang memungkinkan siswa belajar. Belajar adalah prosesmemperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berguna untuk pengembangan diri
siswabaik dalam kaitannya untuk menyelesaikan studi, melanjutkan studi,
mempersiapkan diri memasukidunia pekerjaan, dan belajar sepanjang hayat di
tengah masyarakat. Sesuatu yang memungkinkan siswa
belajar tersebut dapat berupa teks, tampilan visual (grafik, bagan, table, dan
sejenisnya), teks dan tampilan visual,
objek, hasil pengamatan yang
memungkinkan siswa belajar. Proses memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu dapat dilakukan melalui membaca, mendengarkan,
mengamati, mendiskusikan, memikirkan, menuliskan, dan kegiatan reseptif dan produktif
lainnya
yang penting siswa menjadi tahu dari sebelumnya tidak tahu atau menjadi lebih atau
dari sebelumnya tahu sedikit, lebih terampil dari sebelum sedikit atau tidak
terampil, atau lebihmemiliki sikap positif dari sebelumnya kurang atau tidak
memiliki sikap positif dalam kehidupannya. Dengan
demikian, wujud bahan ajar sangat bervariasi sesuai dengan proses dan hasil
belajar yangsecara garis besar berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap
tersebut. Wujud bahan ajar yang bervariasi
itu misalnya berwujud teks, tampilan visual (gambar, tabel, grafik, diagram,
dansejenisnya), objek, contoh perilaku, dan contoh praktik suatu kegiatan.Dari
wujud bahan ajar itusiswa dapat mempelajari fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur untuk membangun pengetahuan,keterampilan, dan sikap
Unsur-unsur
Bahan Ajar
Bahan ajar dibangun oleh unsur yang berupa fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur.Faktaadalah kejadian nyata yang dapat ditemukan
di sekitar siswa.Fakta dapat berupa objek, peristiwanyata, hasil pengamatan
atau penelitian yang dituangkan dalam laporan/teks. Dalam kontekspembelajaran
bahasa Indonesia, puisi, cerpen, atau karya sastra yang lain, berita, artikel,
ataubentuk tulisan yang lain termasuk fakta bahasa dan fakta sastra. Sementara
itu, bahan ajar yangberupa konsep adalah bahan ajar tekstual yang berisi
definisi, pengertian, dan penjelasan konseptuallainnya.Bahan ajar yang berupa
prinsip berwujud bahan tektual yang berisi penjelasan cirri-ciri atauatau
unsure-unsur suatu konsep atau entitas tertentu, misalnya cirri-ciri prosa
fiksi, cirri-ciridemokrasi, cirri-ciri kalimat efektif, dan sejenisnya.
Terakhir, bahan ajar yang berupa proseduradalah bahan ajar yang menjelaskan
langkah-langkah, misalnya langkah-langkah menemukan idepokok, langkah-langkah
menulis karya ilmiah, langkah-langkah mengapresiasi prosa fiksi,
danlangkah-langkah menulis puisi. Hampir setiap KD memerlukan bahan ajar yang
mengandung empatunsur itu.
Ciri-ciri Bahan
Ajar yang Baik
Bahan ajar yang disuguhkan kepada siswa hendaknya
memenuhi syarat bahan ajar yangbaik. Bahan ajar yang baik memiliki cirri-ciri
(a) mengandung empat unsur bahan ajar, (b) bahan ajarberisi fakta, uraian
konseptual yang mutakhir, dan prosedur yang benar, (c) bahan ajar
mengandungnilai-nilai positif yang berguna bagi siswa untuk keberhasilan
hidupnya, (d) bahan ajar menantangdan mengondisikan siswa mengembangkan
kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inventif, (e)bahan ajar
memberikan contoh penggunaan unsur dan kaidah bahasa lisan dan tulis yang
cermat, (f) bahan ajar menantang siswa mengembangkan keterampilan membaca,
menulis, dan mendengarkan.
Penelitian Sejenis
Berisikan beberapa skipsi, jurnal ataupun artikel yang
mendukung (hampir mirip) dengan penelitian yang akan dilakukan.
2. Kerangka Pemikiran
Bahan ajar merupakan salah satu
sumber belajar siswa, semakin bervariasi bahan ajar yang digunakan siswa dalam
proses semakin baik pula hasil pembelajaran
karena siswa mempunyai banyak sumber untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam proses pembelajaran, baik di sekolah ataupun di rumah.
3. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap
sebuah penelitian sampai terbukti melalui hasil penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
Hipotesis alternatif (ha): ada hubungan antara pengunaan (DISESUAIKAN DENGAN METODE YANG DIGUNAKAN) dengan hasil belajar (MATA PELAJARAN/MATA KULIAH) di (TEMPAT YANG AKAN DITELITI). Ha: μ1 - μ0 ≠ 0
Hipotesis nihil (ho):
tidak ada hubungan antara pengunaan (DISESUAIKAN DENGAN METODE YANG DIGUNAKAN) dengan hasil belajar (MATA PELAJARAN/MATA KULIAH) di (TEMPAT YANG AKAN DITELITI) . Ho : μ1 - μ2 = 0
D.
Metode
Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional kuantitatif, yakni sebuah
penelitian yang menggunakan angka mulai
dari pengumpulan data, penafsiran data dan penampilan hasil penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel.
Dipilihnya pendekatan korelasional
kuantitatif dalam penelitian ini karena penulis ingin mengetahui secara
mendalam permasalahan yang terjadi di lapangan. Rancangan penelitian ini dibuat
dengan menggunakan metode
deskriftif. Menurut Winarno Surakhmad, “Metode deskriptif tertuju pada
pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang”. Lebih lanjut Hamid
Syarif mengemukakan bahwa, “Analisa deskriptif dilakukan bila peneliti hanya
ingin mengetahui situasi-situasi atau kejadian-kejadian tertentu”.
2. Populasi
Populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian. Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah (sebutkan subjek penelitian)
3. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah hasil belajar sebagai
instrumen pengumpulan data primer (utama) dan wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai instrumen pengumpulan data skunder
(penunjang).
4. Teknik Analisa Data
Dalam
penelitian ini digunakan dua teknik analisa data. Hal ini dilakukan mengingat
terdapat dua permasalahan yang bersifat deskriptif dan ini dianalisis dengan
teknik prosentase. Sedangkan satu permasalahan yang bersifat kuantitatif akan
dianalisis dengan teknik Product Moment.
Adapun rumus yang dipergunakan adalah :
1. Teknik analisa prosentase
Teknik
analisa prosentase ini peneliti gunakan untuk mengetahui data tentang (metode) bahan ajar dan hasil belajar (mata pelajaran).
Adapun rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut.
Keterangan:
P =
angka prosentase
N =
banyaknya individu
F =
frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
Setelah menjadi prosentase lalu
ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif, yaitu baik (76% - 100%),
cukup (56%-75%), kurang baik (40%-55%), tidak baik (kurang dari 40%).
2.
Teknik Analisa Product Moment
Teknik ini peneliti gunakan untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan
antara pengunaan (metode) dengan hasil belajar (mata pelajaran).
Adapun rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut.
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi gejala x dan y
xy =
jumlah product dari x dan y
x =
variabel pendidikan Hasil belajar
y =
variabel bahan ajar
bervariasi
Untuk mengukur kuatnya hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat dapat diketahui dengan menggunakan pedoman interpretasi,
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1
Interpretasi Secara Sederhana Terhadap Angka Indeks Korelasi r
Interpretasi Secara Sederhana Terhadap Angka Indeks Korelasi r
Besarnya
Nilai r
|
Interpretasi
|
0,00
– 0,20
|
Antara variabel X
dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu
diabaikan (dianggap tidak ada korelasi
antara variabel X dan variabel Y)
|
0,20
– 0,40
|
Antara variabel X
dan variabel Y memang terdapat korelasi lemah atau rendah.
|
0,40
– 0,70
|
Antara variabel X
dan variabel Y memang terdapat korelasi yang sedang atau cukupan.
|
0,70
– 0,90
|
Antara variabel X
dan variabel Y memang terdapat korelasi yang kuat dan tinggi.
|
0,90
– 1,00
|
Antara variabel X
dan variabel Y memang terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
|
E. Jadwal Penelitian
Penelitian
ini direncanakan dilaksanakan selama tiga bulan (12 minggu).
(Sebaiknya dibuat
tabel agar progres kegiatan dapat diamati)
DAFTAR PUSTAKA
Berisikan sumber-sumber
referensi baik dari buku, jurnal, ataupun artikel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar