MID SEMESTER FILSAFAT ILMU
OLEH:
HERLY NAPRITILOVA (06122503013)
PRODI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN FKIP UNSRI 2012
1.
Ontologi
dalam lapisan ilmu
a.
Bagaimankah
letak ontologi dalam perkembangan ilmu dan pembentukan warga negara yang baik
dan beretika?
Penyelesaian:
Ontologi atau teori
tentang wujud hakikat yang ada adalah bidang pokok filsafat yang
mempersoalkan hakikat keberadaan segala sesuatu yang ada menurut tata hubungan
sistematis berdasarkan hukum sebab akibat yaitu ada manusia, ada alam, dan ada
kausa prima dalam suatu hubungan yang menyeluruh, teratur, dan tertib dalam
keharmonisan (Suparlan Suhartono, 2007).
Dalam ilmu
pengetahuan sosial ontologi terutama berkaitan dengan sifat interaksi
sosial. Ontologi dalam filsafat ilmu adalah studi pengkajian mengenai sifat
dasar ilmu yang artinya sifat dasar itu membentuk arti,
struktur, dan prinsip ilmu. ilmu itu memiliki struktur seperti bangunan yang
tersusun atas batu bata dan ontologi menempati posisi yang paling dasar. Dengan
kata lain ontologi menempati posisi landasan terdasar dari pondasi ilmu dimana
di situlah terletak ”Undang-undang dasarnya” dunia ilmu. Fenomena ilmu dapat
dianalogikan sebagai sebuah fenomena gunung es di tengah lautan, dimana yang
nampak oleh mata kita adalah kerucutnya saja yang tidak begitu besar, namun
jika kita selami lebih mendasar akan tampak fenomena lain yang luar biasa
dimana ternyata kerucut yang tampak tersebut merupakan puncak dari sebuah
gunung yang dasarnya jauh berasal dari dalam lautan.Ternyata sains atau ilmu
tidak sesederhana yang kita bayangkan. Sebagai pengguna kita hanya memandang
bahwa ilmu hanya berkutat pada pembahasan berbagai teori, riset, eksperimen,
atau rekayasa berbagai macam teknologi. Ilmu ternyata merupakan sebuah dunia
yang memiliki karakter dasar, prinsip, dan struktur yang kesemuanya itu
menentukan arah dan tujuan dari pemanfaatan ilmu.
Letak
ontologi dalam perkembangan ilmu dan pembentukan warga negara yang baik dan
beretika yaitu dengan mempelajari ontologi kita mengetahui hakikat
dari ilmu sehingga perkembangan ilmu sejalan dengan pembentukan warga negara
yang baik dan bermoral. Ontologi merupakan
cikal bakal pembentukan sebuah peradaban. Artinya baik buruknya suatu peradaban
ditentukan oleh ontologi tersebut. Dengan ontologi interaksi
sosial masyarakat dapat tercipta dengan baik, karena ontologi membahas hubungan
yang teratur, tertib dan menyeluruh dalam keharmonisan. Dengan kata lain
ontologi membantu terciptanya hubungan interaksi sosial yang baik dan harmonis
sehingga tidak adanya pengambilan hak-hak orang lain, disaat seseorang tidak
mengambil hak-hak orang lain maka bisa dikatakan bahwasannya orang tersebut
beretika. untuk membentuk warga negara yang
baik dan bermoral, maka diperlukan Undang-undang (aturan). Indonesia
memiliki Pancasila,pancasila berisikan hakikat sesuatu, pancasila merupakan
falsafah Negara yang menjadi acuan dalam setiap
kebijakan yang akan diambil pemerintah.
b.
Bagaimana
kedudukan epistimologi dalam filsafat ilmu? Dan bagaimana hubungan moral, seni,
serta berikan contoh.
Penyelesaian:
Epistemologi ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari asal
mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya (validitasnya) pengetahuan. Dengan
bahasa sederhana, epistemologi merupakan cara mendapatkan pengetahuan dengan
benar. Ilmu, moral dan seni merupakan hal yang saling terkait. Sejatinya
kemajuan ilmu seseorang sejalan dengan perkembangan moralnya. Karena ilmu
berorientasi pada kebenaran, maka semakin berilmu seseorang ia akan semakin
bermoral, mengedepakan penalaran dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil
keputusan. Dengan ilmu seseorang bisa berseni dengan lebih baik lagi, karena
seni bisa dipelajari dan diperdalam agar lebih baik lagi.
2.
Ilmu
berkembang dengan teori dan cara berfikir kritis dalam mencari suatu kebenaran
dengan menggunakan sarananya, pertanyaannya:
a.
Bagaiman
konsep kebenaran menurut rasionalisme, Empirisme, teori koherensi, dan teori
korespondensi? Berikan contoh sehingga jelas jawaban saudara dala kehidupan
sehari-hari.
Penyelesaian:
·
Rasionalisme: Rasionalisme adalah suatu
pemikiran yang mengukur segalanya secara akal sehat dan dapat diterima dengan
logika namun terikat dengan hukum alam, sehingga segala sesuatunya harus sesuai
dengan hukum alam yang telah ada. Artinya rasionalisme menggap suatu itu benar
jika sesuai dengan akal sehat. Contoh: Andi tidak tidur semalaman karena
menonton televisi, pagi hari Andi terlihat mengantuk. Maka secara rasional
benar bahwa andi mengantuk.
·
Emperisme, menitik beratkan pada pengalaman. Menurut Bacon tugas yang
sebenarnya dari pengetahuan adalah mengusahakan penemuan-penemuan yang
dapat meningkatkan kehidupan yang lebih baik. Dimana penemuan-penemuan
itu di dasarkan atau diperlukan wawasan seseorang di mulai dari bekerja menurut
suatu metode yang benar, orang bersikap pasif terhadap bahan-bahan yang di
sajikan alam dimana kita menghindari prasangka-prasangka terlebih dahulu.
Contoh seorang
cheff (juru masak) mampu menghasilkan masakan yang lezat didasarkan pada
pengalamannya dalam mengolah masakan.
·
Koherensi/Konsistensi (The
Consistence/Coherence Theory of Truth) memandang bahwa kebenaran ialah
kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan-pernyataan lainnya yang
sudah lebih dahulu diketahui, diterima dan diakui sebagai benar. Contoh: kakak
lebih tua daripada adik.
·
Korespondensi (The Correspondence Theory of
Thruth) memandang bahwa kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan tentang
sesuatu dengan kenyataan sesuatu itu sendiri. Contoh: ibu kota provinsi
Sumatera Selatan adalah Palembang.
b.
Bagaiman
perkembangan ilmu mulai adanya zaman batu sampai saat ini? Jelaskan dengan
contoh.
Penyelesaian
Ilmu
pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda disekitarnya,
seperti bulan, bintang, dan matahari. Bahkan ingin tahu tentang dirinya
sendiri. ilmu terus berkembang seiring dengan keingin tahuan manusia di
berbagai masa. Perkemabangan ilmu sejalan dengan berkembangnya zaman karena
ilmu merupakan hasil dari manusia yang berfikir.
A.
Zaman Pra-Yunani Kuno
Pada zaman ini,
secara umum terbagi menjadi tiga fase.
1. Zaman
batu tua yang berlangsung 4 juta tahun SM sampai 20.000/10.000 tahun SM. Pada
zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan
alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal bercocock tanam
dan berternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan
primitif.
2. Zaman
Batu Muda yang berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2000 SM atau abad 100 sampai
20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan–kemampuan yang sangat
signifikan. Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol),
kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan
menghitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika,
dan hukum.
3. Zaman
Logam. Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada zaman
ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan,
peralatan masak, atau bahkan peralatan perang.
B. Zaman Yunani Kuno
Zaman ini
berlangsung dari abad 6 M sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan
sikap ‘’aninquiring attitude
(suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)’’, dan
tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap ‘’receptve attitude mind
(sikap menerima segitu saja)’’. Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan
subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (zaman
Hellenisme) di bawah pimpinan Iskandar Agung(356-323 SM) dari Macedonia, yang
merupakan salah seorang murid Aristoteles.
Beberapa tokoh yang terkenal pada masa
itu:
a. Thales (624-545 SM) dari Melitas,
adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi
dasar segala materi adalag air. Pada masanya, ia menjadi filusuf yang
mempertanyakan isi dasar alam.
b. Pythagoras (582 SM–496 SM) adalah
seorang filusuf yang juga seorang ahli ukur namun lebih dikenal dengan
penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. Beliau juga di kenal sebagai ‘’
Bapak Bilangan’’, dan salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah ‘’Teorema Pythagoras‘’.
Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang
bilangan, pembentukan benda, dan menemukan antara nada dengan panjang dawai.
c. Socrates (470 SM -399 SM) adalah
filsuf dari Athena. Dalam sejarah umat manusia, Socrates merupan contoh
istemewa selaku filsuf yang jujur dan berani. Socrates menciptakan metode ilmu
kebidanan yang dikenal dengan ‘’Maicutika
Telenhe ‘’, yaitu suatu metode dialektiva untuk melahirkan
kebenaran.
d. Democritus, dikenal sebagai ‘’bapak
atom’’ pertama yang memperkenalkan konsep atom, bahwa alam semesta ini
sesungguhnya terdiri atas atom-atom. Atom adalah materi terkecil yang tidak
dapat di bagi-bagi lagi.
e. Plato (427 SM- 347SM), ia adalah murid
Socrates dan guru dari Aristoteles, filsuf yang pertamakali membangkitkan
persoalan being (hal
ada) dan mempertentangkan dengan becoming(
hal menjadi).
f. Aristoteles (384 SM- 322 SM) adalah
seorang filsuf yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander. Ia memberikan
kontribusidi bidang metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu kedokteran dan
ilmu alam. Dibidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan
mengklasifikasikan spesies biologi secara sisitematis.
Selain di Yunani, astronom dan ahli
matematika juga berkembang di india. Aryabatha (476 M) melahirkan hitungan
desimal sederhana. Di bidang astronomi ia juga memperkenalkan sejumlah fungsi
trigonometri (termasuk sinus, versine, kosinus, dan invers), table
trigonometri, teknik-teknik dan algoritma dari aljabar.
C. Zaman Pertengahan
Zaman ini
masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad
6 M sampai sekitar abad 14 M, maka tampillah para theology di lapangan ilmu
pengetahuan. Segala aktifitas keilmuan harus berdasarkan atau mendukung agama.
Dengan kata lain aktifitas ilmiah terkait erat dengan aktifitas keagamaan.
Ketika bangsa
eropa mengalami kegelapan, kebangkitan justru milik islam. Hal ini dimulai dari
lahirnya nabi Muhammad SAW pada abad ke 6M. Perluasan wilayah, pembinaan hukum
serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke
– 7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini islam mendapat masa keemasannya (golden age).
Selain itu,
pada abad ini terjadi abad perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan timur,
seperti, ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius
(konsep kode etik luhur mengatur akal sehat).
Sepanjang
Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang
kerajaan bangsa Arab yang di pengaruhi oleh budaya islam. Dengan berkembanganya
pengaruh islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang
berperan dalam perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut :
1. Al Farabi (870 M -950 M). Adalah
seorang komentator filsafat Yunani yang sangat ulung di dunia islam.
Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan,
bahkan musik. Al- farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah
buku penting dalam bidang musik, kitab Al-musiqa.
Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah (kota atau Negara
utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik
dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman dengan hukum ilahian Islam.
2. Al-Khawarizmi (780 M – 850 M), hasil
pemikiran berdampak besar pada matematika, yang terangkum dalam buku
pertamanyanya, Al-jabar, selain itu karyanya adalah Al-kitab Al-
mukhtasar fi hisab Al-jabr wa’al – muqalaba (buku rangkuman untuk
kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat Al-ard
(Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di
Strassberg, Jerman.
3. Al – Kindi (801 M – 873 M), bisa
dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi
menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri , astronomi, aritmatika, musik
(yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi,
meteorology, dan politik.
4. Al-Ghazali (1058 M – 111 M) adalah
seorang filsuf dan theolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia
Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab Al – munqidih min adh
– dalal, Al – risalah al – quadsiyyah, dan mizan al – Amal.
5. Ibnu sina ( 980 M – 1037 M ). Ia di
kenal sebagai A Vicenna di dunia barat. Ia adalah seorang filsuf,
ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah bapak pengobatan modern dan
masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan karya – karyanya di
bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran selama
berabad – abad.
6. Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M), yang
bahasa latin di sebut dengan Averroes, dan dia adalah filsuf dari spanyol
(Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan
fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume.
7. Ibnu Khaldun (1332 M – 1406 M), adalah
seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri
ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah
Muqaddimah ( pendahuluan ).
8. Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert ( 721 M
– 815 M ), dia adalah seorang tokoh islam yang mempelajari dan mengembangkan
ilmu kimia.
9. Al – razi ( 856 M – 925 M ), yang
dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter klinis ynag terbesar pada masa
itu dan pernah mengadakan suatu penelitian Al-kimi atau lebih dikenal
dengan sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran yang
berjudul Contenens.
D. Zaman Renaissance
Zaman ini
berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance
sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth),
yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh
dari ajaran – ajaran agama.
Tokoh – tokoh ilmuwan yang berpengaruh
di masa ini ialah sebagai berikut:
1. Nicolaus Capernicus (1473M – 1543M),
adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom yang berkembangsaan
Polandia. Ia mengembangkan Teori
Heliosentris (Tata Surya
berpusat di matahari).
2. Galileo Galilei (1564M – 1642M),
adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran
besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah
penyempurnaan teleskop ( dengan 32 x pembesaran ) dan berbagai observasi
astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata surya seperti yang
kita kenal sekarang.
3. Tycho Brahe (1546M – 1601M), adalah
seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai astronom/astrolog dan
alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat paling menonjol di zaman pra
–teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan planet tak
tertandingi pada masa itu.
4. Johannes Kepler (1571M – 1630M),
adalah astronom jerman, Matematikawan dan astrolog. Ia paling di kenal
melalui hukum gerakan
planetnya. Kepler juga ahli optic dan astronomi. Penjelasannya
tentang pembiasan cahaya tertuang dalam buku ‘’supplement to witelo , expounding the
optical part of astronomy’’. Ia orang pertama yang menjelaskan cara
kerja mata.
5. Fancies Bacon (1561M – 1626M), adalah
seorang filsuf, negarawan dan penulis Inggris. Karya – karyanya antar
lain membangun dan mempopulerkan motodologi induksi untuk penelitian ilmiah,
sering kali disebut metode Baconian.
6. Andreas Vesalius (114bM – 1564M),
adalah ahli anatomi. Ia memperkenalkan tentang anatomi tubuh manusia. Ia juga menulis
sebuak teks mengenai tumbuhan obat
E. Zaman modern
Zaman ini
sudah dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme
yang tumbuh di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu
pengetahuan.
Tokoh yang menjadi pioner pada masa
ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan JJ. Thompson.
Keterangan lebih lengkap sebagai berikut :
1. Isaac Newton ( 1643 M – 1727 ),
adalah seorang fisikawan , matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam,
alkimiawan, dan theolog. Dia di katakana sebagai ‘’Bapak ilmu fisika klasik’’.
Karyanya yang berjudul Philosophiae
Naturalis Principia Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi
dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta
selama tiga abad ini.
2. Rene Descartes (1596 M – 1650 M), ia
di kenal sebagai Renatus
Cartesius, adalah seorang filsuf dan matematikawan Perancis.
Descartes kadang di panggil ‘’Penemu filsafat Modern’’ dan ‘’Bapak
matematika modern’’. Pemikirannya yang menggunakan revolusi adalah ‘’semuanya
tida ada yang pasti , kecuali kenyataan bahwa seseorang berfikir’’.
3. Charles Robert Darwin (1809 M – 1882
M) adalah seorang naturalis yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi
teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common Descent) dengan
mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teorinya yang paling
menggemparkan adalah ‘’ Nenenk Moyang Manusia Adalah Kera ‘’.
4. Joseph John Thompson (1856 M – 1940 M)
adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya yang membuahkan penemuan Elektron.
Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang
perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga menemukan sebuah metode untuk memisahkan
jenis atom dan sinar molekul yang berbeda dengan menggunakan sinar
positif.
F. Zaman Kontemporer
Zaman ini
bermula dari abad 20M dan sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21
merupakan hasil penemuan mutakhir di zaman ini. Bidang fisika menjadi tiitk
perkembangan ilmu pada masa ini. Hal ini di sebabakan karena fisika di pandang
sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur–unsur
fundamental yang membentuk alam semesta.
Tokoh yang terkenal pada masa ini
adalah Albert Enstein (1879 M – 1955 M), dia adalah ilmuan Fisika. Dia
mengemukakan teori relativitas. Semenjak tahun 1905 M sampai 1917 M, saat ia
menerbitkan tulisan revolusionernya tentang teori Relativitas, pandangan umat
manusia tentang dunia dan alam semesta pun berubah selamanya, tahap terakhir
dari zaman modern telah lahir, dan cakrawala pun bergeser.
3.
Dalam
Filsafat ilmu, terdapat cabang-cabang ontologi, epistimologi, dan aksiologi
a.
Apa
yang terkandung didalam epistimologi, aksiologi dan ontologi?
Penyelesaian:
Filsafat
ilmu merupakan “science of science” sehingga kedudukannya
berada di atas ilmu yang lain. Karena pengetahuan ilmiah
merupakan ilmu yang berada pada posisi paling tinggi, maka lahirlah
filsafat ilmu sebagai penerusan pengembangan Filsafat Pengetahuan. Filsafat
Ilmu sebagai cabang filsafat yang menempatkan objek sasarannya: ilmu (pengetahuan)
dan masing-masing cabang melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang
mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya sendiri-sendiri.
Filsafat
Ilmu memiliki tiga tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.
1. Ontologi adalah
cabang filsafat yang mempelajari tentang wujud
hakikat yang ada. Bidang pokok filsafat yang mempersoalkan hakikat
keberadaan segala sesuatu yang ada menurut tata hubungan sistematis berdasarkan
hukum sebab akibat yaitu ada manusia, ada alam, dan ada kausa prima dalam suatu
hubungan yang menyeluruh, teratur, dantertib dalam keharmonisan (Suparlan
Suhartono, 2007).
Dalam ilmu pengetahuan sosial ontologi
terutama berkaitan dengan sifat interaksi sosial. Menurut Stephen Litle John,
ontologi adalah mengerjakan terjadinya pengetahuan dari sebuah gagasan
kita tentang realitas. Bagi ilmu sosial ontologi memiliki keluasan
eksistensi kemanusiaan.
2. Epistemologi ilmu
adalah cabang filsafat yang
mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya (validitasnya)
pengetahuan (kebenaran dan kepalsuan). Pada dasarnya epistimologi adalah cara
bagaimana pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh dalam prosesnya
menggunakan metode ilmiah. Medode adalah tata cara dari suatu kegiatan
berdasarkan perencanaan yang matang & mapan, sistematis & logis. Dengan bahasa sederhana, epistemologi merupakan cara mendapatkan
pengetahuan dengan benar.
3. Aksiologi Aksiologis: adalah cabang filsafat yang
berkaitan dengan nilai seperti etika, estetika, atau agama. Litle John menyebutkan bahwa aksiologis,
merupakan bidang kajian filosofis yang membahas value (nilai-nilai).
Filsafat Ilmu adalah refleksi filsafati yang tidak
pernah mengenal titik henti dalam menjelajahi kawasan ilmiah untuk mencapai kebenaran
atau kenyataan, sesuatu yang memang tidak pernah akan habis dipikirkan, dan
tidak pernah akan selesai diterangkan. Oleh sebab itulah filsafat ilmu
merupakan “science of science” yang artinya ilmu tentang ilmu
pengetahuan yang menjadikan wawasan kita semakin luas, bahwasannya
filsafat, ilmu pengetahuan, dan budaya merupakan tri tunggal yang
keberadaan serta perkembangannya akan selalu saling mempengaruhi.
b.
Ada
tiga fungsi ilmu, yaitu fungsi eksplanatif, prediktif, dan kontrol. Jelaskan
tiga fungsi itu dengan contoh dalam bidang pendidikan?
Penyelesaian:
Fungsi eksplanatif
ilmu dalam bidang pendidikan yaitu, ilmu berfungsi sebagai sarana seseorang
untuk mengekplorasi kemampuan yang dimilikinya sehingga menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat.
Contoh dalam bidang pendidikan yaitu guru yang
menguasai teknologi komputer mengekpos kemampuan yang dimilikinya sehingga
menghasilkan bahan ajar yang mudah dipahami oleh siswa.
Fungsi eksplanatif yang dilakukan oleh seseorang untuk mengekspos kemampuan guna menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat pada bidang pendidikan.
Fungsi prediktif ilmu dalam
bidang pendidikan berkaitan dengan cara seseorang menggunakan pola
pikirnya untuk memprediksikan sebab akibat dari sesuatu yang
dilakukan.
Contoh dalam bidang pendidikan guru dapat memprediksi
dengan menggunakan bahan ajar yang mudah
dipahami siswa, secara tidak langsung pemahaman siswa akan lebih cepat
bertambah.
Fungsi kontrol ilmu dalam
bidang pendidikan adalah mengawasi, memantau atau mengontrol suatu kejadian.
Contoh dalam bidang
pendidikan: dengan menggunakan bahan ajar yang telah dibuat oleh guru tersebut,
pengetahuan yang dimiliki siswa dapat dikontrol sehingga terdapat keseragaman
pengetahuan yang mereka peroleh berdasarkan bahan ajar.